Senin, 24 Agustus 2009

Alibaba dan 40 Penyamun


Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba.Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal di daerah pegunungan. Iamengandalkan hidupnya dari penjualan kayu bakar yang dikumpulkannya. Berbeda dengan abangnya, Kasim, seorang yang kaya raya tetapi serakah dan tidak pernah mau memikirkankehidupan adiknya.
Suatu hari, ketika Alibaba pulang dari mengumpulkan kayu bakar, ia melihat segerombolpenyamun yang berkuda. Alibaba segera bersembunyi karena takut jika ia terlihat, ia akan dibunuh.

Dari tempat persembunyiannya, Alibaba memperhatikan para penyamun yang sedang sibuk menurunkan harta rampokannya dari kuda mereka. Kepala penyamun tiba-tiba berteriak, "Alakazam ! Buka!..". Pintu gua yang ada di depan mereka terbuka perlahan-lahan. Setelah itu mereka segera memasukkan seluruh harta rampokan mereka. "Alakazam ! tutup! " teriak kepala penyamun, pintu gua pun tertutup.
Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat sembunyinya. Iamendekati pintu gua tersebut dan meniru teriakan kepala penyamun tadi.
"Alakazam! Buka!.." pintu gua yang terbuat dari batu itu terbuka. "Wah! Hebat!" teriak Alibaba sambil terpana sebentar karena melihat harta yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung. "Gunungan harta ini akan Aku ambil sedikit, semoga aku tak miskin lagi, dan aku akanmembantu tetanggaku yang kesusahan". Setelah mengarungkan harta dan emas tersebut, Alibaba segera pulang setelah sebelumnya menutup pintu gua.
Istri Alibaba sangat terkejut melihat barang yang dibawa Alibaba. Alibaba kemudian berceritapada istrinya apa yang baru saja dialaminya. "Uang ini sangat banyak! bagaimana jika kitabagikan kepada orang-orang yang kesusahan.." ujar istri Alibaba. Karena terlalu banyak,uang emas tersebut tidak dapat dihitung Alibaba dan istrinya. Akhirnya mereka sepakat untukmeminjam kendi sebagai timbangan uang emas kepada saudaranya, Kasim. Istri Alibabasegera pergi meminjam kendi kepada istri Kasim. Istri Kasim, seorang yang pencuriga,sehingga ketika ia memberikan kendinya, ia mengoleskan minyak yang sangat lengket didasar kendi.

Keesokannnya, setelah kendi dikembalikan, ternyata di dasar kendi ada sesuatu yangberkilau. Istri Kasim segera memanggil suaminya dan memberitahu suaminya bahwa didasar kendi ada uang emas yang melekat. Kasim segera pergi ke rumah Alibaba untukmenanyakan hal tersebut. Setelah semuanya diceritakan Alibaba, Kasim segera kembali kerumahnya untuk mempersiapkan kuda-kudanya. Ia pergi ke gua harta dengan membawa 20 ekor keledai. Setibanya di depan gua, ia berteriak "Alakazam! Buka!", pintu batu guabergerak terbuka. Kasim segera masuk dan langsung mengarungkan emas dan harta yangada di alam gua sebanyak-banyaknya. Ketika ia hendak keluar, Kasim lupa mantra untukmembuka pintu, ia berteriak apa saja dan mulai ketakutan.
Tiba-tiba pintu gua bergerak, Kasim merasa lega. Tapi ketika ia mau keluar, para penyamun sudah berada di luar, mereka sama-sama terkejut. "Hei maling! Tangkap dia, bunuh!" teriak kepala penyamun. "Tolong! saya jangan dibunuh", mohon Kasim. Para penyamun yang kejam tidak memberi ampun kepada Kasim. Ia segera dibunuh.
Istri Kasim yang menunggu di rumah mulai kuatir karena sudah seharian Kasim tidak kunjungpulang. Akhirnya ia meminta bantuan Alibaba untuk menyusul saudaranya tersebut. Alibaba segera pergi ke gua harta. Disana ia sangat terkejut karena mendapati tubuh kakaknya
sudah terpotong. Setibanya dirumah, istri Kasim menangis sejadi-jadinya. Untuk membantu kakak iparnya itu Alibaba memberikan sekantunguang emas kepadanya. Istri Kasim segera berhenti menangis dan tersenyum, ia sudah lupa akan nasib suaminya yang malang. Alibabamembawa tubuh Kasim ke tukang sepatu untuk menjahitnya kembali seperti semula. Setelahselesai, Alibaba memberikan upah beberapa uang emas.

Dilain tempat, di gua harta, para penyamun terkejut, karena mayat Kasim sudah tidak adalagi. "Tak salah lagi, pasti ada orang lain yang tahu tentang rahasia gua ini, ayo kita cari danbunuh dia!" kata sang kepala penyamun. Merekapun mulai berkeliling pelosok kota. Ketika bertemu dengan seorang tukang sepatu, mereka bertanya, "Apakah akhir-akhir ini ada orang yang kaya mendadak ?". "Akulah orang itu, karena setelah menjahit mayat yang terpotong,aku menjadi orang kaya". "Apa! Mayat! Siapa yangmemintamu melakukan itu?" Tanya mereka. "Tolong antarkan kami padanya!".

Setelah menerima uang dari penyamun, tukang sepatu mengantar mereka ke rumah Alibaba. Si penyamun segera memberi tanda silang dipintu rumah Alibaba. "Aku akan melaporkan pada ketua, dan nanti malam kami akan datang untuk membunuhnya," kata si penyamun. Tetangga Alibaba, Morijana yang baru pulang berbelanja melihat dan mendengar percakapan para penyamun.


Malam harinya, Alibaba didatangi seorang penyamun yang menyamar menjadi seorangpedagang minyak yang kemalaman dan memohon untuk menginap sehari di rumahnya.Alibaba yang baik hati mempersilakan tamunya masuk dan memperlakukannya dengan baik.Ia tidak mengenali wajah si kepala penyamun. Morijana, tetangga Alibaba yang sedangberada di luar rumah, melihat dan mengenali wajah penyamun tersebut.
Ia berpikir keras bagaimana cara untuk memberitahu Alibaba. Akhirnya ia mempunyai ide, dengan menyamar sebagai seorang penari. Ia pergi ke rumah Alibaba untuk menari. Ketika Alibaba, istri dan tamunya sedang menonton tarian, Morijana dengan cepat melemparkan pedang kecil yang sengaja diselipkannya di bajunya ke dada tamu Alibaba.

Alibaba dan istrinya sangat terkejut, sebelum Alibaba bertanya, Morijana membukasamarannya dan segera menceritakan semua yang telah dilihat dan didengarnya. "Morijana,engkau telah menyelamatkan nyawa kami, terima kasih". Setelah semuanya berlalu, Alibaba membagikan uang peninggalan para penyamun kepada orang-orang miskin dan yang sangat memerlukannya.

Sumber : http://www.e-smartschool.com/cra/003/CRA0030006.asp



Tidak ada komentar:

Posting Komentar